Jadi Kamu Seorang Introvert? So, You Are An Introvert?

Seringkali kita mendengar orang bilang, “Dia ga banyak ngomong ya. Introvert banget!” Atau ga jarang pula kita dengar orang bilang, “Aduh, gw malas banget deh ketemuan. Lebih senang di rumah. Gw itu introvert.”

Often, we hear people say, “She is so reserved. She must be an Introvert!” We also often hear people say, “I am so lazy meeting up with people. I prefer staying at home. I am an Introvert!”

Dulu, Sebelum saya paham soal ini, saya suka merasa diri saya itu aneh. Seringkali ketika berada di keramaian atau di suatu acara yang banyak orang, mood saya bisa berubah tiba-tiba di tengah-tengah acara. Setelah itu, saya akan cari tempat atau pojok ruangan yang sepi untuk menyendiri dan berdiam. Setelah saya merasa lebih baik, baru saya akan balik atau terkadang malah sebaliknya – menghilang diam-diam. Sempat saya berpikir, “Duh, kenapa saya suka begitu sih. Apa ada yang ga beres dengan diriku?” Sempat pula saya berpikir, punya teman yang moody-an kaya saya ini kayanya ga menyenangkan banget deh.

Way before I understood all these matters, I often thought that I had strange behavior. My mood likes to change when I am in a crowd or at events. I would look for a corner where I could stay away from the public for a while until I felt okay to be back interacting with people, or worse, I would get out from the place. I would often think about how unpleasant and awful I am because of this.

Introvertnya Saya Dulu dan Sekarang

Seiring dengan bertambahnya umur, alias makin tua, saya memperhatikan adalah perubahan dalam diri saya sendiri. Kalau dulu, saya lebih memilih untuk menyendiri ketika “lelah”, sekarang ini, saya kadang ingin sendiri, tapi di waktu lain saya inginnya ketemu dengan teman-teman – sekedar ketemuan atau ngobrol untuk melepas rasa “lelah” itu. Mood dan reaksi saya yang dulunya yang lebih tertutup, juga mengalami perubahan.

Bisa jadi ini semua karena faktor lingkungan dan juga pembawaan dari segi pekerjaan saya yang lebih sering menuntut saya untuk lebih banyak bicara. Saya yang dulunya sangat pendiam, jadi lebih banyak bicara. Walaupun seringkali, saya masih sangatlah dianggap pendiam oleh teman-teman yang baru mengenal saya.

As time goes by and as I am getting older, I notice a change in myself. If in the past I used to choose to stay away from meeting people whenever I felt tired, Way before I understood all these matters, I often thought that I had strange behavior. My mood likes to change when I am in a crowd or at events. I would look for a corner where I could stay away from the public for a while until I felt okay to be back interacting with people, or worse, I would get out from the place. I would often think about how unpleasant and awful I am because of this.

Satu hari, ketika ngobrol dengan teman saya, saya bilang ke teman saya kalau saya itu cenderung suka diam dan susah heboh kalau banyak orang. Saya itu introvert sih. Tanpa diduga, langsung dibalas ama teman saya, “Saya ga percaya lu itu introvert deh. Kayanya lebih tepatnya Ambivert deh lu.” Kira-kira begitu respon teman saya dalam bahasa Inggris lalu diterjemahkan ke Indonesia.

Itu pertama kalinya saya dengar kata Ambivert. Selama ini tahunya cuma Introvert dan Extrovert saja. Ambivert itu semacam kombinasi dari introvert dan extrovert kali ya. Semacam kodok yang amphibian, yang bisa hidup di air dan di darat. Bisa menyesuaikan diri di medan yang berbeda. Begitulah kira-kira.

During a conversation with a friend one day over messaging apps, I told my friend that I tend to be quiet in front of people. Maybe because I am an introvert. Unexpectedly, the immediate response from my friend was, “I don’t think you are an Introvert. More likely an Ambivert.”

That was the first time I heard of Ambivert. As far as then, I only ever heard of Introvert and Extrovert. Ambivert is like a combination of both or like a frog that can live in both world – land and water. In this case, the Ambivert type can be an Introvert and Extrovert depending on the situation.

Dengarkan Bareng-Bareng Apa Kata Introvert di #TCPepTalk

Jadi, di edisi podcast #TCPepTalk kali ini, saya bersama dengan tiga orang teman yang tergolong Introvert, akan terbuka soal apa sih rasanya jadi seorang introvert itu. Apa yang ada dipikirkan ketika seorang introvert ada di suatu situasi bersama dengan seorang extrovert atau bahkan ambivert. Kita semua bukanlah ahli di bidang ini dan hanya bercerita berdasarkan pengalaman kami.

Apakah teman-teman yang mungkin juga seorang introvert juga merasakan apa yang kami rasakan? Selamat mendengarkan!

So, in this episode of #TCPepTalk (in Indonesian), I and three of my friends that can be categorized as Introverts, open up ourselves about how it feels to be one. And what we are thinking when we are in the same room with another type of people – Extroverts or even Ambiverts. We are not experts in this area and what we share is based on our own experiences.

Friends, are you an Introvert, too? Do you also feel the same as we do? Let us know in the comment box below!

#TCPepTalk adalah salah satu series podcast di channel Whale Up! by Peek Holidays. Obrolan di series ini mencakup macam-macam topik dalam kehidupan sehari-hari.

#TCPepTalk is one of the series in Whale Up! podcast channel by Peek Holidays. This series covers various topics under the sun.