More

    Bumi Akan Baik-baik Saja Tanpa Kita

    Iya. Bumi tempat kita berdiam dari sejak kita lahir ini akan baik-baik saja tanpa kita. Namun, tidak dengan sebaliknya.

    Sekitar 70% dari bumi ini terdiri dari lautan dan sisanya berupa daratan dimana sepertiga dari luas daratan tersebut merupakan kawasan yang tertutup oleh pohon berupa hutan. Hutan dengan berbagai pepohonan dan ragam vegetasinya memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Selain dari yang sudah sering kita denger bahwa fungsi hutan sebagai penghasil oksigen, fungsi lain dari hutan yang dapat kita rasakan secara langsung adalah sebagai penyedia air dan juga penunjang kebutuhan hidup kita lainnya yang didapatkan dari hasil hutan.

    Negara dengan Hutan yang Terluas di Dunia

    Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pendataan mengenai hutan dan deforestasi Indonesia di tahun 2021. Dikatakan bahwa luas lahan berhutan di Indonesia adalah sebesar 95,6 juta ha atau 50,9% dari total daratan. Angka yang mewakili 2% dari total keseluruhan luas hutan yang ada di dunia ini menempatkan Indonesia dalam posisi sepuluh besar dalam daftar negara yang memiliki lahan hutan yang terluas di dunia.

    Mengingat jumlah total negara di dunia ini yang hampir mencapai 200 negara, dan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, #IndonesiaBikinBangga akan banyaknya potensi dan kekayaan yang dimilikinya baik di bawah laut maupun di daratan. Karena tidak banyak negara yang memiliki kekayaan alam dan potensi dalam dua hal ini sekaligus.

    Source: FAO
    peekholidays-bumi-akan-baiksaja-teamupforimpact

    Ancaman Alam Terbesar

    Bila kita berbicara soal alam, itu mencakup hutan, laut, dan lingkungan alam di sekitar kita. Meningkatnya minat masyarakat terhadap kegiatan luar ruangan yang berkaitan dengan alam, terutama di kalangan anak muda, merupakan hal yang baik. Namun hal yang positif ini bisa menjadi ancaman terbesar bila tidak diiringi dengan pertumbuhan akan kepedulian terhadap lingkungan dan pemahaman akan hal-hal yang harus diperhatikan selama berwisata alam.

    Pernah satu kali ketika saya dan salah satu teman saya sedang mendaki salah satu gunung di Pulau Jawa, kami berdua sempat terpisah dari grup. Hari sudah larut dan kami diperhadapkan dengan satu situasi dimana kami harus memilih antara dua jalur. Setelah beberapa saat, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil jalur ke sebelah kanan. Saya yakin dengan pilihan tersebut karena melihat banyaknya sampah bungkus makanan yang terlihat di hampir sepanjang jalur tersebut. Perasaan kala itu, senang bercampur sedih.

    Ironis, miris. Alam dirusak oleh para pendaki sendiri. Negara kita memiliki banyak hutan, tapi banyak dari kita tidak paham bagaimana menjaganya bahkan malah merusaknya. Hampir di setiap lokasi wisata alam yang saya kunjungi, tidak pernah luput dari adanya sampah.

    Berdasarkan informasi dari IDN Times, dikatakan bahwa luas hutan Indonesia berkurang 29 juta hektare di 2021. Tidak bisa kita pungkiri pula bahwa semua fakta-fakta membanggakan yang disebut sebelumnya hanya akan tinggal sejarah jika kita hanya berdiam diri saja. We tend to take things for granted – kecenderungan kita sebagai manusia untuk tidak menghargai apa yang kita miliki dan hanya akan menyesali, marah, dan saling menyalahkan di kemudian hari ketika semuanya sudah mulai rusak dan hilang.

    Apakah situasi seperti ini terdengar familiar?

    [ Read: World Forestry Day: Why I Love Forest and Why You Should, too! ]

    peekholidays-bumi-akan-baiksaja

    Jaga Bumi dan Dia akan Menjagamu

    Hutan bukan sekedar ada hanya sebagai dekorasi berwarna hijau yang menghiasi sebagian dari permukaan bumi ini. #HutanKitaSultan, hutan kita berharga. Sekali rusak – baik kerusakan karena faktor alam atau manusia, hutan tidak akan benar-benar pulih lagi seperti semula.

    Pola pikir kita harus berubah kalau kita masih berpikir bahwa cuma manusia yang perlu dijaga; dan bahwa hutan itu hanya sekedar fasilitas tidak bernyawa yang bisa dimanfaatkan untuk keuntungan manusia.

    Jaga bumi dan dia akan menjagamu Share on X

    Tidak usah berpikir jauh-jauh soal penebangan pohon liar, pembakaran hutan secara ilegal, dan isu-isu pengrusakan alam lainnya yang terjadi dan berada di luar jangkauan dan kendali kita. Banyak hal-hal yang barangkali terlihat kecil dan sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari, namun bisa membawa perubahan besar yang positif bila dilakukan oleh banyak orang dan secara terus menerus.

    Contoh praktisnya bisa dengan membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan sumber air, menghemat listrik dengan cara mematikan lampu, TV, atau peralatan elektronik lainnya bila tidak sedang dibutuhkan. Menggunakan air seperlunya, mengurangi sampah plastik dengan cara recycle, reuse, bahkan refuse bila memungkinkan. Dan masih banyak hal lainnya lagi yang bisa kita lakukan untuk mengurangi beban yang harus dipikul oleh bumi kita ini.

    [ Read: Karena Diving, Saya Jadi… ]

    Bumi Adalah Rumah

    Seperti halnya hutan dan alam sekitar yang bereaksi secara alami untuk merawat kita dengan cara menghasilkan oksigen setiap harinya tanpa harus diingatkan dan disuruh, seperti itu jugalah seharusnya kita bersikap terhadap alam dan bumi secara keseluruhan.

    Seperti halnya juga dengan barang-barang atau harta benda yang kita miliki yang juga akan rusak jika kita tidak merawatnya, begitu pula yang akan terjadi dengan bumi kita, tempat satu-satunya kita bergantung hidup, satu hari nanti.

    Biarlah generasi kita mulai menjadi teladan bagi generasi-generasi muda berikutnya. Biarlah kegigihan kita untuk menjaga alam yang dititipkan oleh Sang Pencipta dan kegigihan kita untuk merawat bumi tempat kita berpijak ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi ini maupun generasi-generasi yang akan datang untuk melakukan hal yang sama.

    Selama kita masih bernafas dan bumi masih berputar, selama itu juga kita harus sadar bahwa setiap dari kita memiliki tanggung jawab yang sama untuk merawat bumi ini. Sudah terpikirkah apa sajakah hal yang bisa dilakukan lebih baik #UntukmuBumiku?

    Mari #TeamUpforImpact untuk terus belajar cara memperlakukan alam kita di negara kita, Indonesia, ini lebih baik lagi!

    • • •

    Dengerkan pesan dari lagu #DengarAlamBernyanyi, persembahan dari Laeilmanino, Chicco Jerikho, HIVI!, Sheila Dara Aisha di Spotify dan Apple Music.

    Sebagian royalti akan disumbangkan untuk konservasi dan restorasi hutan hujan tropis di Indonesia. Kalau mau donasi langsung juga bisa di link berikut: http://bit.ly/dengaralambernyanyi Atau, kalau kamu mau ikut menjaga bumi di link berikut: https://teamupforimpact.org

    Dengar Alam Bernyanyi

    Bila kau ada waktu
    Lihat aku di sini
    Indah lukisan Tuhan
    Merintih ingin kau kembali
    Beri cintamu lagi

    Bila kaujaga aku
    Kujaga kau kembali
    Berhentilah mengeluh
    Ingat, kau yang pegang kendali
    Kau yang mampu obati
    Sudikah kau kembali?

    Pandanglah indahnya biru yang menjingga
    Simpanlah gawaimu, hirup dunia
    Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
    Dengar alam bernyanyi
    (Ah, ha, ha)

    Bila kau lelah dengan panasnya hari
    Jagalah kami agar sejukmu kembali

    Bersatulah, hajar selimut polusi
    Ingatlah, hai, wahai kau manusia (wahai kau manusia)
    Tuhan menitipkan aku
    Ho, di genggam tanganmu (di genggam tanganmu)

    Pandanglah indahnya biru yang menjingga
    Simpanlah gawaimu, hirup dunia
    Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
    Dengar alam bernyanyi

    Dengarkanlah
    Bisik mesra
    Alam bernyanyi
    Bawa canda dan riang tawa
    Untuk dunia, oh

    Gunakan telinga, hati
    Cobalah dengar nyanyian kami, oh-oh-ho
    Bayangkanlah hidupmu
    Bila tak ada kami

    Pandanglah indahnya biru yang menjingga
    Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
    Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (dengarlah alammu bernada)
    Dengar alam bernyanyi

    Indahnya biru yang menjingga
    Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
    Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (alam pun bernada)
    (Alam pun bernada)
    Dengar alam bernyanyi (jangan tunggu lagi, Kawan)
    Jangan kau tunggu nanti (jangan tunggu lagi)

    Dengar alam bernyanyi
    Dengarkanlah
    Dengar alam bernyanyi (dengar alam bernyanyi)
    Oh, dengar kami bernyanyi

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    peekholidays- 36 months weather

    Let me find you!

    I won't spam. Promise. As I hate spams, too!
    2,331FansLike
    1,410FollowersFollow
    540FollowersFollow
    257SubscribersSubscribe

    Let's Explore Together!

    From wildlife encounters, underwater, and mountain, to cultural festivals. If this sounds like something you want to do, join us on a tour for the adventure of a lifetime!

    You May Also Like